Monday, August 18, 2008

Road to Mandalay



Perjalanan ke Mandalay (April 2007) kami tempuh dengan pesawat kecil milik pemerintah Myanmar dari Yangon (setelah 3 hari menikmati kota Yangon) (lihat tag: Yangon). Setelah mendarat di Myanmar kami melanjutkan perjalanan dengan mobil yang akan membawa kami ke hotel Swan Mandalay, sebuah hotel milik pemerintah, yang managernya orang Singapore.





Kereta kuda untuk penumpang banyak di jumpai di Mandalay



Mandalay adalah tempat para biksu, banyak sekali biksu-biksu (monks) di jumpai di kawasan ini, salah satu atraksi menarik lagi adalah menyaksikan para ratusan biksu makan pagi dalam diam, arti nya tanpa bicara sepatah katapun, pertama para biksu-biksu ini akan berbaris dan mendapatkan jatah makan, nasi dan lauk pauk, lalu memasuki aula satu persatu. Untuk mendapatkan moment ini kita diharap datang sebelum jam 8 pagi. Disana sudah banyak sekali para juru foto menunggu dan mengambil moment tsb.




Buat gue yang datang dari Jakarta, Mandalay adalah kota yang agak terbelakang, persisnya agak terlihat seperti sebuah kampung. Kelihatan sekali kurang nya progres di negara ini (baca juga Yangon). Mandalay kota kedua terbesar setelah Yangon, yang dulunya pernah menjadi ibukota Myanmar adalah tempat tinggalnya raja Mindon, raja yang selama 30 tahun berkuasa di Myanmar, dan juga merupakan kota yang memiliki biksu (monk) terbanyak. Penduduk Mandalay berjumlah 2,5 juta jiwa, Mandalay adalah ibukota terakhir kerajaan Myanmar, kota ini dibatasi oleh sungai Ayeyarwady di sebelah barat, dan terletak 716 km sebelah utara Yangon. Mandalay terletak di tengah-tengah kawasan kering Myanmar. Selama tiga hari di Mandalay kami mengunjungi banyak tempat-tempat indah yang belum pernah kami lihat sebelumnya.


Pemandangan ini adalah pemandangan yang paling indah yang gue liat, U Bein's bridge, jembatan kayu yang dipakai masyarakat untuk menyebrang baik dengan jalan kaki ataupun sepeda, para biksu pun banyak di lihat bersliweran baik pergi maupun pulang, lagi-lagi ini adalah tempat buruan para fotografer. Sunset adalah waktu terbaik untuk berada disini.


Sunday, May 18, 2008

MALDIVES, MALADEWA

Between Blue azzure sky and white sandy beach.... The green turquoise sea....

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Jakarta, Dec 2007



Sebelum memasuki tahun 2008, kami  yang mempunyai beberapa hari libur saja berencana untuk pergi ke suatu tempat. Karena kita hanya bisa sneaked out beberapa hari saja, tentunya tujuan nya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, tetapi harus yang indah, tenang, dan harus yang mengagumkan . Ha!

Saat itu pada bulan December, dimana di setengah belahan bumi dilanda musim dingin (dan kami tidak berkeinginan sama sekali untuk berdingin ria) sengaja mencari tempat tujuan yang bermusim panas.

Lalu suami memberi ide tentang Maldives. Why not Maldives?. Menurut beberapa buku yang salah satu nya mengatakan "Jangan mati dulu kalo belum ke Maldives" (Hahahah) atau "1000 places to visit before you die" dimana Maldives ada di dalam daftar tinggi nya, dan juga kebetulan kita kepengen banget liat Maldives yang konon indah nya seindah surga itu. Mengingat juga letak nya yg tidak terlalu jauh dari Indonesia, maka kita pun mencari informasi tiket dan penginapan serta biaya-biaya ke Maldives, dengan mengobrak-abrik internet. Sempat pusing juga mencari hotel yang dalam list jumlah nya sangat banyaaakk dan semua nya rata2 mahal.


Pintu masuk ke Anantara Resort

Pintu masuk ke Naladhu Resort

Anantara Resort

Relaxing hut - Naladhu Resort

Gue menelpon beberapa travel agent untuk mendapat kan informasi pesawat dan akomodasi hotel mengingat biasanya travel-travel agent mempunyai banyak program tour. Sayangnya, di Jakarta (saat itu, thn 2007) belum ada program online antara travel-travel agent dengan resort-resort di Maldives. Beberapa agent yang gue hubungi lelet banget waktu ditanyain tentang resort di Maldives. Bahkan beberapa dari mereka seperti baru pertama kali mendengar nama Maldives dalam hidup mereka. Sepertinya belum banyak turis Indonesia yang pergi ke Maldives. Alhasil gue harus cari sendiri semua lewat internet. Butuh beberapa hari  juga ngubek-ngubek link-link hotel di depan monitor. Banyaknya jumlah hotel-hotel di Maldives yang semua bagus dan menarik, malah mempersulit pencarian gue. Sampai akhirnya ketemu Anantara Resort, di South Male Atoll. Kira-kira 40 menit naik speed boat dari Male, Capital of Maldives. Itu pun dengan pertolongan seorang teman yang memang kerja disana.



Private swimming pool in Naladhu

Anantara beach


Trip ke Maldives dari Jakarta kita menggunakan Singapore airlines, via Singapore  kemudian terbang ke Male selama 3 jam. Untuk masalah visa, Anda tak perlu cemas karena ini bisa diperoleh upon arrival. Jadi, siapa pun bisa langsung datang ke sana dan diberi bebas visa selama 30 hari.

Sampai di Airport di Male (Capital negara Maldives), hampir jam 12 malam, kami di jemput oleh seorang pegawai dari Anantara resort yang kemudian kami akan diantar ke pulau dengan speedboat. Perjalanan kali itu ditempuh dalam waktu 40 an menit.

Menurut informasi saat itu di Maldives turun hujan beberapa hari terakhir. Oh noooo, jangan sampai hujan   waktu kami di pulau nanti, kami sudah bayar hotel mahal -mahal untuk 5 malam online.

Bulan Desember memang bukan waktu yang tepat untuk ke Maldives, pada bulan Desember akan ada banyak hujan. Untung nya, setelah 5 hari berada disana hanya hari terakhir lah yang sangat berawan, dan pada saat kami mau ke airport untuk pulang ke Indonesia, turun lah hujan, seakan-akan hujan hanya mau turun pada saat kami tidak berada disana :)

Sebelum berangkat ke Maldives sebaiknya cek terlebih dahulu cuaca disana. Karena semua aktivitas yang ada di Maldives rata-rata outdoor. Jadi jika hujan turun akibatnya semua acara terganggu.







SPA sections in ANANTARA 



Fishing boat


Selain dengan speed boat, perjalanan dari Male ke resort dapat juga ditempuh dengan pesawat tebang kecil, tetapi karena kami tiba di Maldives pada malam hari maka kami menggunakan speed boat. Speed boat yang kami gunakan tsb sharing dengan tamu-tamu lain yang juga tiba di Male malam itu bersamaan dengan kami. Biaya shared speed boat tersebut USD88/orang, jika anda ingin    di jemput dengan speed boat pribadi, anda dapat menyewanya dengan harga USD1600. Sedangkan naik pesawat terbang kecil sharing dikenakan USD300 sampai USD500 per orangnya. Semua diatur oleh pihak Anantara resort, dan semua harus dibayar online pada saat mereservasi kamar secara online.  Semua harga di Maldives menggunakan USD, memberi tip pun kita menggunakan USD, Euro atau mata uang kuat lainnya. Dengar-dengar dari seorang kawan yang tinggal disana, penduduk Male biasa menggunakan uang Dollar Amerika dalam bertransaksi di pasar ikan.













Malam itu kami langsung diantar oleh seorang pegawai resort menuju kamar kami. Kami memilih Deluxe Sunset Beach Villa, karena memang prefer beach house ketimbang water villa yang juga tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Kamar yang kami ambil menghadap sunset, tanpa private pool, dan kami membayar USD700/night (saat itu low season), tanpa breakfast! Anantara juga mempunyai Sunrise villa, dan anda dapat memilih dengan atau tanpa private swimming pool di villa anda.

Harga untuk liburan ke Maldives tidaklah murah, dalam satu malam total yang kami keluarkan sekitar US$1000, jika kami menghitung makan siang dan makan malam. Selain itu kami juga harus membayar  yang lain-lain seperti transport boat, fishing boat dsb, jika anda ingin pergi jalan-jalan ke Male suatu hari, anda harus membayar lagi transport speed boat nya. Sedangkan  watervilla, kisaran harganya sekitar USD 1500/malam, itupun harga kamar saja, malah belum termasuk makanan.

Anantara Resort Maldives, Resort bintang 5 yang terletak di South Male Atoll, resort yang baru dibuka pada tanggal 1 Agustus 2006, meyakinkan setiap tamu yang datang mendapatkan layanan yang serba baru. Anantara Resort Maldives menawarkan kemewahan, kesempurnan gaya dan kehangatan khas dari Anantara. Diseberang pulau kita ada sebuah resort berbintang 6 yang pemiliknya masih sama, Naladhu nama resortnya, villa-villa disana semuanya water dan ocean villa, harganya mulai dari USD 1800 / night, kamar saja.











A housekeeping in Anantara



Sampai di resort sudah tengah malam dan diluar gelap sekali, dan aku rasanya sudah tak sabar mau melihat air laut di pantai yang katanya warna nya seperti warna batu turqouise. Sayangnya kami harus menunggu sampai besok pagi. Malam itu aku susah tidur karena excited. Pagi hari ketika matahari mulai bersinar aku pun terbangun, dan sadar kalau kami ada di Maldives. Anak dan suamiku sedang tidur,  langsung kubuka tirai jendela.....

Oh my Godddd....

Pemandangan yang aku lihat saat itu adalah pemandangan yang terindah, sungguh benar-benar terjadi apa yang di tulis orang, dikatakan orang... Blue azzure sky, green turqouise water and white sandy beach....


View yang kami lihat dari kamar


Aku pun berteriak teriak, melompat-lompat di depan jendela sehingga Suami dan anakku bangun tergopoh-gopoh. Kami makan pagi dengan tergesa-gesa dan langsung memakai swimsuits, dan kami berlarian menuju pantai. Pasir putih terasa lembut dan hangat di telapak kaki kami. Tak sabar kami segera menuju air.

Saat itu di pantai yang air nya hanya diatas mata kaki, ada seekor sting ray yang cukup sedang berenang diam di pinggir pantai itu, setelah agak lama menatap sting ray tersebut kita pun membuat gerakan yang mengagetkan si sting ray sehingga dia pun pergi. Ternyata banyak anak2 sting ray berenang renang di sekitar situ dan ada juga bayi-bayi ikan hiu. Sungguh indah pantai Maldives itu, bening sekali warna airnya, banyak ikan kecil-kecil berenang-renang di dekat kaki kami, ikan-ikan berwarna warni seperti yang kami lihat di Televisi. Si Badai pun sibuk mengejar-ngejar ikan-ikan malang tersebut, Apalagi bayi-bayi hiu, bentuknya yang agak panjang membuatnya sangat mudah terlihat. Badai pun tak berhenti mengejar.



Jelas sekali, pantai yang satu ini adalah pantai terbaik di dunia. Terletak di Maldives (dalam bahasa Indonesia Maladewa), negara kecil yang terletak di Samudera Hindia, persis di garis khatulistiwa arah selatan Sri Lanka ini memiliki 1.190 pulau yang tersebar menjadi 26 kepulauan atol besar. Dengan pantai yang berpasir putih, resor yang mewah dan air yang berkilauan penuh dengan kehidupan laut yang mengagumkan, Maldives menawarkan liburan yang menenangkan dan bebas dari segala kebisingan, tepat bagi pecinta pantai maupun penduduk kota.

Maldives dijuluki the last paradise on earth karena pulau-pulau tropisnya yang alami, bersih, indah, dengan lambaian daun pohon kelapa, warna air laut yang biru indah, serta pasirnya yang putih dan halus bagaikan icing sugar, belum lagi alam bawah lautnya yang indah. Berfoto di mana pun rasanya tidak pernah salah dengan latar belakang pemandangan indah seperti itu. Hebatnya lagi, air lautnya tenang karena terhalang atol, dan entah mengapa rasa air lautnya tidak begitu asin sehingga berenang pagi-siang-sore-malam pun tidak masalah. 

Bagi para scuba divers, Maldives merupakan tempat idaman – terdapat terumbu karang yang cantik, gua laut, wreck, ikan Napoleon, Manta Ray, Eagle Ray, penyu, White Tip dan Hammerhead Sharks yang tersebar di lebih dari 250 dive sites. Penginapan di Maldives biasanya terletak di pulau-pulau yang tersebar. Di dalam satu pulau bisa terdapat beberapa hotel. Ada juga pulau yang hanya memiliki satu resort saja. 



Anantara beach


Untuk menikmati surga di Maldives, Anda sepertinya tak mungkin datang dengan budget ala backpackers. Karena semua fasilitas di resort-resort ternama ataupun hotel bintang lima lainnya amatlah lengkap. Selain bisa fasilitas standar seperti kolam renang, restoran, diskotik, karaoke, lounge, toko, serta fasilitas olahraga, Anda bisa juga menikmati olahraga air. Mulai dari snorkeling, scuba dving, canoeing, banana boat, dan jet ski. Jika anda berminat pihak hotel bisa mengatur trip-trip untuk memancing, seperti naik kapal selam, ke pulau-pulau sekitar yang tidak berpenghuni, ke desa nelayan, sampai dinner romantis di atas kapal, pokoknya ada uang ada mutu.


Kebanyakan turis yang datang kesana adalah pasangan yang sedang menikmati honeymoon, atau banyak juga yang melakukan pernikahan disana. Jarang sekali ada yang bawa anak kecil.

Hari pertama kami berenang renang seharian, sunbathing, makan siang, kemudian berenang lagi, menelusuri resort, jalan-jalan sepanjang pulau, menikmati sunset, makan malam, pokoknya enjoy aja deh. Hari kedua kita mengisi dengan kegiatan snorkeling dan memancing. Malam itu kita berangkat dari resort, menuju laut, dan berhenti di suatu titik. Harga untuk kapal tersebut USD50/orang, dan untuk anak mendapat diskon, didalam kapal tersebut ada juga pasangan-pasangan lain sekitar 5 pasangan.


Malam itu hanya kitalah di kapal tersebut yang mendapat banyak ikan, padahal aku dengar dari tamu-tamu lain di resort, katanya begitu kail diturunkan ikan pun langsung memakannya, tapi semua pasangan dikapal tersebut tak mendapat apa-apa. Aku dapat 1 ikan Red coral (ikan nya mirip dengan Grouper / Garupa / Kerapu tapi berwarna merah yang mempunyai bintik2 warna warni di kulitnya, dagingnya sangat lembut berwarna putih) yang lumayan besar, dan suamiku dapat 3 ekor.





Naladhu, 6 star resort


Ikan-ikan tersebut pun kami berikan ke restoran untuk dibakar, dan kami dapat memilih mau dimasak apa ikan-ikan tersebut, kami memilih resep Maldivian, dengan membayar USD80 untuk upah memasak ikan-ikan tersebut untuk dimasak keesokan hari nya. Esok harinya santapan siang kami adalah ikan bakar hasil pancingan sendiri... Amboyyy... rasanya super duper lezaaatttt.....

Kita juga merencanakan dolphin safari, setelah kapal kami booking untuk safari, ternyata saat itu cuaca sedang tidak bersahabat, sehingga menurut mereka tidak akan banyak dolphin yang bisa dilihat, kalau pun beruntung hanya bisa melihat 2 atau 3 ekor, itupun kalau beruntung katanya, bisa tidak sama sekali, jadi rugi kalau sudah mahal-mahal membayar kapal kalau tidak bisa liat dolphin sama sekali, dimana kalau musim sedang bagus kita bisa melihat ratusan katanya, entah benar entah tidak...






Rasanya tak mau pulang ketika melewati sekitar 5 hari disana, setelah menyendiri dan terkucil di pulau resort terindah di dunia, siapa yang mau pulang balik ke Jakarta yang macet dan berpolusi. Yang jelas, sekali ke Maldives rasanya semua pantai lain menjadi biasa saja. banyangkan jika anda melewatkan honeymoon di pulau ini, pasti akan menjadi liburan dan moment yang sulit di lupakan. Jadi jika anda mencari surga dunia, Maldives lah tempatnya.





Badai's castle

* Koleksi photo-photo yg lain di Maldives bisa dilihat di : http://yullysebayang.smugmug.com/Travel/Maldives/13527506_VA77g

Thursday, January 10, 2008

Santorini

Pernahkah anda mendengar tentang Atlantis? Kota mati yang terkubur di dalam laut sekian lama? Banyak orang yang mengatakan bahwa Santorini adalah kota Atlantis yang telah muncul kembali ke permukaan... Benar atau tidaknya, Santorini adalah salah satu tempat di dunia yang harus di kunjungi!


Berbentuk bulan sabit, Santorini yang disebut juga Thira, adalah permata berharga Aegea, yang sebenarnya sekelompok dari pulau yang terdiri dari Thira, Thirassia, Asproníssi, Palea dan Nea Kameni di bagian selatan Cyclades. Apakah Anda tahu bahwa seluruh kelompok kepulauan Santorini masih merupakan gunung berapi aktif (sama seperti Methana, Milos dan Nísiros) dan mungkin satu-satunya gunung berapi di dunia yang berada di kawah di laut? Pulau-pulau yang membentuk Santorini muncul sebagai hasil dari aktivitas gunung berapi yang intensif, dua belas letusan besar terjadi, satu kali setiap sekitar 20.000 tahun, dan setiap letusan kerasnya menyebabkan runtuhnya gunung berapi bagian tengah menciptakan kawah besar (kaldera). Gunung berapi ini, entah bagaimana, berhasil menciptakan dirinya sendiri lagi, dan hidup lagi, dan lagi, dan lagi.

Pulau-pulau di Greece

Karena kebetulan kami sedang berada di Italy, ke Greece tidaklah sulit, dan terbang ke Athena dekat saja, ada direct flight. Dari Athena ada pilihan untuk naik pesawat lagi ke Santorini atau naik Ferry. Kami sempatkan menginap beberapa malam di Athena sebelum berbelok ke Santorini.

Saat kami berada di Athens beberapa malam saja, dan ketika itu beberapa kota di Yunani sedang dilanda kebakaran, yang mana asapnya bisa dilihat dari Athens, hari terakhir kami berada di Athens adalah  situasi nya sudah makin buruk, banyak asap dan abu di udara, untungnya kebetulan hari itu sudah waktunya jadwal kami angkat kaki dari Athens, dan terbang ke Santorini dengan pesawat kecil Algean air. Santorini atau yang dikenal juga dengan nama lamanya THERA atau THIRA adalah salah satu pulau dari sekian banyak pulau di Yunani, yang merupakan bagian dari kepulauan Cyclades yang juga merupakan salah satu dari beberapa ancient vulcanoes yang berada di sebelah selatan Aegean sea.




Oia dari kejauhan


Fira

Oia



Oia



Santorini adalah sebuah pulau kecil yang kalau anda pergi dari awal pulau ke ujungnya hanya diperlukan waktu sekitar 1/2 jam dengan menggunakan mobil, kecepatan nya pun sangat lambat mengingat jalanan di Santorini meliuk-liuk. Fira, ibukota Santorini yang berada 260 m dari permukaan laut, Arsitektur spektakuler Kota Fira berupa rumah putih yang mepunyai sekitar 500 anak tangga yang tampil mencolok terhadap gelapnya Caldera, membuat Fira dipromosikan sebagai One of the Most Breathtakingly Beautiful Places on the Earth. Keindahan Santorini tak dapat dipungkiri lagi. Santorini terkenal dengan blue domed church nya, gereja-gereja putih dengan kubah biru, rumah-rumah bercat putih-biru sangat kontras dengan warna laut dan langit yang biru.




  



Kota-kota yang ramai dikunjungi parawisatawan adalah Fira (dimana kami memilih salah satu hotel untuk menginap), Oia (kota favorite gw) dan Kamari, pantai perpasir hitam, pasir vulkanik. Santorini merupakan tempat untuk berkasmaran, dimana-dimana ditemukan pasangan yang berbulan madu, atau pasangan yang ingin beromantis ria, dan tak sedikit pasangan yang melakukan upacara perkawinan yang romantis di Santorini.





Menjelang sunset di kota Oia





Oia, sangat romatis






Tempat ini merupakan surga para photographer dunia





Di Oia dapat di booking rumah-rumah traditional yang persis berada dipinggir laut. Ada yang mempunyai private swimming pool, asyik ye berenang di swimming pool sambil memandang laut.... Selama 3 hari disana kita menyewa 4 wheel motorcycle, asyik deh menelusuri pulau dipinggir laut dari ujung pulau ke ujung lainnya dengan 4 wheel motor, dari Oia kita menelusuri pulau melintasi laut yang biru, dengan angin sepoi-sepoi, melintasi kebun-kebun anggur yang menghasilkan salah satu wine termahal yang bernama VIN SANTO, melihat kelinci berlarian diantara perbukitan, dari atas melihat kota yang berserakan rumah-rumah putih, berhenti di salah satu spot terbaik untuk memandang indah nya Caldera yang terkenal, sampai ke Pharos, ujung pulau Santorini yang berdiri sebuah Mercu suar.












Kamari Beach



Kamari Beach



1) 4 wheel motrocycle yg kami sewa. 2) Menikmati kopi dan pemandangan terakhir di Santorini