Saturday, October 23, 2010

Kapal Kri Dewaruci singgah di Muscat - Oman



"Dewaruci parkir di Muttrah - Muscat (Oman)




Foto Bersama para pengunjung (masyarakat Indonesia yg ada di Muscat) dengan para awak kapal Dewaruci, foto ini yang kemudian masuk dalam berita di beberapa koran di Muscat.

Beberapa hari yang lalu kapal Kri Dewaruci (Kapal layar milik TNI AU) bersandar di Muscat - Oman selama beberapa hari, kapal tersebut telah berlayar selama 8 bulan dan singgah di Prancis, Belgia, Denmark, Norwegia, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, dan Mesir, Yunani, Istambul, India dan memenangkan banyak piala di Eropa, sebelum kembali ke Tanah Air pada November 2010.


Sepertinya mereka hanya beristirahat saja di Oman sebelum berlabuh ke India, jadi layar-layar putih yang mengagumkan itu tidak di buka, tidak seperti yang terlihat di foto2 di internet. Tapi bagaimanapun kami sudah senang sekali bisa bertemu awak kapal dewaruci. Pada hari terakhir kami mengucapkan selamat jalan kepada seluruh 80 awal kapal dan 1 kapten, menyanyikan lagu Indonesia Raya diatas kapal, sungguh terharu dapat menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama2 awak kapal Dewaruci diatas kapal nya yang terkenal, walaupun tua tapi Tangguh. Setelah tiba di Indonesia nanti Dewaruci akan di museum kan dan diganti dengan kapal baru yang lebih besar dengan nama yang sama.














 Tangga di dalam kapal



Foto bersama di depan kapal Dewaruci





Ruangan ini adalah ruangan VIP, yang masuk bapak presiden, dan para duta besar :)





Menyanyikan lagu "Indonesia Raya" bersama-sama dengan seluruh awak kapal sebelum Dewaruci meninggalkan Muscat



Friday, February 19, 2010

FRANKINCENSE LAND - UNESCO World Heritage Centre

Oman dikaruniai keindahan tak terhingga, disebut Frankincense land karena salah satu penghasil Frankincense terbesar di dunia. Frankincense adalah "Damar" yang berbentuk seperti kristal mempunyai wangi yang sangat kuat, biasa digunakan untuk di bakar sebagain pengharum ruangan, digunakan jg sebagai parfum, obat yang dapat diminum. Frankincense di dapat dari getah batang pohon Frankincense sendiri, yg nama latinnya Boswelia, dari genus Boswelia (Boswelia Sacra), batang tersebut di kikis kulitnya hingga mengenai batangnya, maka getah nya yg berwarna putih akan keluar, sedikit sedikit sehingga banyak dan mengeras seperti kristal, ditunggu selama seminggu sampai 10 hari yang kemudian dipanen dan siap dijual dan digunakan, Frankincense bisa juga di sebut "Kemenyan" di Indonesia, hanya bau nya mungkin berbeda, di Oman Frankincense kerap di temukan di hotel2, baik hotel bintang 5 atau pun yang murahan, rumah2 sakit, toko2, perkantoran sampai ke rumah2 penduduk.




Penduduk Oman menggunakan Frankincense sehari-hari di dalam rumah-rumah nya, tak heran jika Frankincense banyak sekali ditemukan di pasar ataupun toko2. Parfum AMOUAGE yang sangat terkenal dari Oman saja meneteskan Frankincense di tiap ramuan parfum nya. Frankincense sendiri berbeda-beda warna, ada yang putih, kekuning2an, kecoklat2an, bahkan putih kehijau2an. Yang berwarna putih lebih mahal dari yang berwarna gelap, konon Frankincense putih ini dapat digunakan menjadi obat, beberapa butir Frankincense di taruh di dalam gelas berisi air sehingga kristal tersebut pun cair dan air dapat diminum, manfaat nya untuk obat paru-paru, pernafasan, gigi dsb. Dari yang Rp 150.000 perkilo sampai jutaan perkilo.




Di masa lalu Frankincense dianggap mulia, mahal dan di anggap seperti emas. Kota VATIKAN di ROMA mengimport Frankincense dari Oman dalam jumlah yang sangat besar setiap tahunnya, digunakan di dalam gereja-gereja oleh para pastur, biasanya para pastur tersebut berjalan sambil membawa bumbung yang berisi Frankincense yang dibakar, asap nya yang putih mengharum kan ruangan, Frankincense sudah di kenal jauh ribuan tahun lalu. Pada saat Jesus christ ( Yesus) lahir, datang lah stiga orang bijakasana yang mebawa emas, Myrrh, dan Frankincense untuk dipersembahkan kepada bayi Yesus,

... were mentioned repeatedly in the Old Testament in instructions to Moses about making Incense and anointing oil, and in the song of Solomon, where, among other references are these:

" Who is this coming up from the wilderness, Like palm-trees of smoke, Perfumed with Myrrh and Frankincense, From every powder of the merchant?

Till the day doth break forth, And the shadows had fled away, I will get me unto the mountain of Myrrh, And unto the hill of Frankincense "


dahulu kala Ratu Sheba melakukan perjalanan ke kampung SHISR di dhofar dan tinggal di kampung tersebut beberapa waktu yg cukup lama hanya untuk membawa Frankincense ke negeri nya. Sekarang SHISR adalah sebuah kampung yang dilupakan yang juga di sebut The lost city of UBAR, yang hanya di tengok oleh turis sekali2, yang hanya meninggalkan bekas2 gubug-gubug nya pada waktu yang lampau. Frankincense juga di temukan di makam nya TUTANKHAMUN, raja mesir saat itu.



Pohon Frankinsence dapat juga ditemukan di Somalia, dan India walau tak sebanyak yg di temukan di Oman, di Oman sendiri Frankincense tak sembarang bisa tumbuh, hanya di SALALAH - Dhofar region, bagian Oman paling selatan yang berbatasan dengan Yaman (Yemen) kira-kira 170 km dari negara Yaman; Frankincense dapat tumbuh, konon di coba ditanam di daerah lain di Oman pohon tersebut tak dapat tumbuh.


Perjalanan ku beberapa hari ke SALALAH melihat ladang Frankincense yang dilindungi oleh UNESCO ini sehingga puas hatiku memegang pohonnya, getahnya, memegang kristalnya, menciumi bau nya. Aku pun sempat dua kali mampir ke pasar (SOUQ) yang menjual Frankincense dan membeli nya sekilo yg seharga Rp 300.000 per kilo nya, dan bakarannya, dan sudah 2 kali kuharum-kan rumah ku dengan Frankincense, senang rasanya bisa tinggal di Oman dan melakukan tradisi selayak nya penduduk Oman lakukan, dan melakukan tradisi yang dijalan kan oleh orang2 terdahulu, ribuan dan ribuan tahun yang lalu....

Untuk dapat melihat langsung site UNESCO tentang Frankincense dapat diliat disini: http://whc.unesco.org/en/list/1010

- Mucat, Yully Sebayang -

Friday, January 8, 2010

Wadi Shab - OMAN

Pintu masuk Wadi Shab


Oman menawarkan anda surga....

Mungkin anda tidak familiar dengan nama ini. Wadi Shab (Wadi, yang artinya adalah sungai) berada di  Oman, sekitar beberapa jam dari Muscat ke arah kota Sur.

Wadi Shab adalah ngarai jenis lembah dengan air yang mengalir sepanjang tahun. Berjalan-jalan melewati rumput hijau, pisang dan pohon mangga di sepanjang sempit berliku. Jalanan berbatu tua  akan membawa Anda ke serangkaian sungai dan kolam. Setelah mengarungi dan berenang melalui beberapa kolam yang jernih makan petualangan anda akan dimulai.



Wadi Shab, yang di sebut juga Grand Canyon nya Arab ini adalah salah satu wadi terbaik di Oman.

Anda akan memiliki kesempatan untuk berenang melalui kolam air jernih dan menyelam melalui lubang -lubang kunci sempit, yang kemudian anda akan muncul di permukaan air  dalam sebuah gua megah, yang berisi air terjun. Bebatuan raksasa dan dinding-dinding batu di Wadi Shab  adalah tempat yang magis dan memberikan kesempatan untuk naik ke langit-langit dan melompat 7 meter ke dalam air sebening kristal.

Suami dan anakku berjalan cepat meninggalkanku


Beningnya warna air kolam.
Terdapat puluhan kolam-kolam kecil seperti ini di Wadi Shab


Suara gemericik air wadi yang menambah kesempurnaan suasana.
Air-air mengalir di bebatuan dan membentuk riak-riak
dan turun menjadi air terjun kecil.




Kami berenang-renang di kolam yang airnya sebening kristal

Tahap berikutnya adalah mendaki batu-batu raksasa melalui mulut air terjun. Setelah melalui ke sisi ini anda akan menemukan kolam besar sebening kristal.  Batu-batu besar dan air terjun yang menakjubkan menunggu penemuan Anda. Tidak mudah untuk mencapai tahap ini. Sebaiknya juga bermalam dan tidur disini karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai tahap ini. Jika pun anda tidak mencapai nya, jangan khawatir, anda tetap disuguhkan dengan keindahan abadi yang akan menjadi moment yang sulit anda lupakan. 








Kolam - kolam kecil di Wadi Shab



Untuk memasuki Wadi Shab ini, kami harus memarkir di pintu masuk Wadi dan melanjutkan dengan berjalan kaki. Terus berjalan dan masuk ke dalam jurang dan sangat indah, dengan dinding-dinding batu raksasanya. Kami lihat Gonu telah menghancurkan banyak pohon-pohon palem. Selama perjalanan kami menemukan beberapa kolam renang alami kecil di mana kami dapat berenang. Tapi yang paling menyenangkan adalah pada akhir wadi (setelah 1 jam berjalan): Anda dapat mengakses sebuah gua kecil dengan berenang, dan kemudian Anda dapat mendaki batu-batu dan membuat lompatan besar dalam air!


Salah satu dari sekian banyak kolam di Wadi Shab


Anak dan suamiku menikmati bening dan segarnya air kolam


Di Musim hujan akan banyak ikan di kolam-kolam ini


Masuk ke Wadi Shab. Dari pintu masuk ke point ini hanya sekitar 20 menit