Oman dikaruniai keindahan tak terhingga, disebut Frankincense land karena salah satu penghasil Frankincense terbesar di dunia. Frankincense adalah "Damar" yang berbentuk seperti kristal mempunyai wangi yang sangat kuat, biasa digunakan untuk di bakar sebagain pengharum ruangan, digunakan jg sebagai parfum, obat yang dapat diminum. Frankincense di dapat dari getah batang pohon Frankincense sendiri, yg nama latinnya Boswelia, dari genus Boswelia (Boswelia Sacra), batang tersebut di kikis kulitnya hingga mengenai batangnya, maka getah nya yg berwarna putih akan keluar, sedikit sedikit sehingga banyak dan mengeras seperti kristal, ditunggu selama seminggu sampai 10 hari yang kemudian dipanen dan siap dijual dan digunakan, Frankincense bisa juga di sebut "Kemenyan" di Indonesia, hanya bau nya mungkin berbeda, di Oman Frankincense kerap di temukan di hotel2, baik hotel bintang 5 atau pun yang murahan, rumah2 sakit, toko2, perkantoran sampai ke rumah2 penduduk.
Penduduk Oman menggunakan Frankincense sehari-hari di dalam rumah-rumah nya, tak heran jika Frankincense banyak sekali ditemukan di pasar ataupun toko2. Parfum AMOUAGE yang sangat terkenal dari Oman saja meneteskan Frankincense di tiap ramuan parfum nya. Frankincense sendiri berbeda-beda warna, ada yang putih, kekuning2an, kecoklat2an, bahkan putih kehijau2an. Yang berwarna putih lebih mahal dari yang berwarna gelap, konon Frankincense putih ini dapat digunakan menjadi obat, beberapa butir Frankincense di taruh di dalam gelas berisi air sehingga kristal tersebut pun cair dan air dapat diminum, manfaat nya untuk obat paru-paru, pernafasan, gigi dsb. Dari yang Rp 150.000 perkilo sampai jutaan perkilo.
Penduduk Oman menggunakan Frankincense sehari-hari di dalam rumah-rumah nya, tak heran jika Frankincense banyak sekali ditemukan di pasar ataupun toko2. Parfum AMOUAGE yang sangat terkenal dari Oman saja meneteskan Frankincense di tiap ramuan parfum nya. Frankincense sendiri berbeda-beda warna, ada yang putih, kekuning2an, kecoklat2an, bahkan putih kehijau2an. Yang berwarna putih lebih mahal dari yang berwarna gelap, konon Frankincense putih ini dapat digunakan menjadi obat, beberapa butir Frankincense di taruh di dalam gelas berisi air sehingga kristal tersebut pun cair dan air dapat diminum, manfaat nya untuk obat paru-paru, pernafasan, gigi dsb. Dari yang Rp 150.000 perkilo sampai jutaan perkilo.
Di masa lalu Frankincense dianggap mulia, mahal dan di anggap seperti emas. Kota VATIKAN di ROMA mengimport Frankincense dari Oman dalam jumlah yang sangat besar setiap tahunnya, digunakan di dalam gereja-gereja oleh para pastur, biasanya para pastur tersebut berjalan sambil membawa bumbung yang berisi Frankincense yang dibakar, asap nya yang putih mengharum kan ruangan, Frankincense sudah di kenal jauh ribuan tahun lalu. Pada saat Jesus christ ( Yesus) lahir, datang lah stiga orang bijakasana yang mebawa emas, Myrrh, dan Frankincense untuk dipersembahkan kepada bayi Yesus,
... were mentioned repeatedly in the Old Testament in instructions to Moses about making Incense and anointing oil, and in the song of Solomon, where, among other references are these:
" Who is this coming up from the wilderness, Like palm-trees of smoke, Perfumed with Myrrh and Frankincense, From every powder of the merchant?
Till the day doth break forth, And the shadows had fled away, I will get me unto the mountain of Myrrh, And unto the hill of Frankincense "
dahulu kala Ratu Sheba melakukan perjalanan ke kampung SHISR di dhofar dan tinggal di kampung tersebut beberapa waktu yg cukup lama hanya untuk membawa Frankincense ke negeri nya. Sekarang SHISR adalah sebuah kampung yang dilupakan yang juga di sebut The lost city of UBAR, yang hanya di tengok oleh turis sekali2, yang hanya meninggalkan bekas2 gubug-gubug nya pada waktu yang lampau. Frankincense juga di temukan di makam nya TUTANKHAMUN, raja mesir saat itu.
Pohon Frankinsence dapat juga ditemukan di Somalia, dan India walau tak sebanyak yg di temukan di Oman, di Oman sendiri Frankincense tak sembarang bisa tumbuh, hanya di SALALAH - Dhofar region, bagian Oman paling selatan yang berbatasan dengan Yaman (Yemen) kira-kira 170 km dari negara Yaman; Frankincense dapat tumbuh, konon di coba ditanam di daerah lain di Oman pohon tersebut tak dapat tumbuh.
Perjalanan ku beberapa hari ke SALALAH melihat ladang Frankincense yang dilindungi oleh UNESCO ini sehingga puas hatiku memegang pohonnya, getahnya, memegang kristalnya, menciumi bau nya. Aku pun sempat dua kali mampir ke pasar (SOUQ) yang menjual Frankincense dan membeli nya sekilo yg seharga Rp 300.000 per kilo nya, dan bakarannya, dan sudah 2 kali kuharum-kan rumah ku dengan Frankincense, senang rasanya bisa tinggal di Oman dan melakukan tradisi selayak nya penduduk Oman lakukan, dan melakukan tradisi yang dijalan kan oleh orang2 terdahulu, ribuan dan ribuan tahun yang lalu....
Untuk dapat melihat langsung site UNESCO tentang Frankincense dapat diliat disini: http://whc.unesco.org/en/list/1010
- Mucat, Yully Sebayang -