Friday, December 23, 2011

Christmas and New year break to Italy





Yihaaa, akhir nya December telah tiba, artinya musim salju, pohon-pohon natal, dan kemeriahan perayaan tahun baru akan terasa dimana-mana.

Kami akan berangkat menuju Eropa bagian Italy nya hehe. Kabar nya susah mencari salju disana, anak-anak sudah tak sabar mau berdingin-dingin ria, dan membayangkan meremas salju dingin di tangan nya.

Jacket-jacket dingin, peralatan baju-baju musim dingin sudah siap, peralatan kamera dan lensa siap, Malaria travel kits juga sudah siap. Sebagai penduduk di negara Afrika yang terkenal dengan Malaria nya, kami diwajibkan membawa Malaria test kit buat berjaga-jaga kemanapun kami pergi keluar Angola, just in case kena Malaria di negara orang kita bisa mengobati sendiri.

 Saya mengucapkan Selamat natal, dan tahun baru 2012 kepada teman-teman. Semoga tahun yang akan datang akan lebih baik lagi. Happy holiday!

Sunday, December 4, 2011

Komodo Dragons - Flores NTT - Indonesia

" Yuk, jalan-jalan di Indonesia...."


Seperti kata pepatah favorite saya yang mengatakan, "Perjalanan  panjang itu harus dimulai dengan satu langkah". Nah, ada baiknya juga jika kita mendatangi tempat wisata yang dekat-dekat dulu sebelum pergi ke tempat yang jauh-jauh'. Contoh nya, negeri kita sendiri! Keinginan saya untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di Indonesia justru bertambah kuat sejak saya tinggal di luar Indonesia. Salah satu nya karena merasa malu pada diri sendiri, bisa menjelaskan tempat2 di luar negri tapiiii di negara sendiri malah O'on (Blo'on) :D Orang-orang bule malah lebih tau dari pada kita sendiri. Mengunjungi pulau Komodo sudah sejak lama saya impi-impikan, setelah otak saya di racuni oleh seorang teman ketika kami sama-sama tinggal di Cairo - Mesir, beliau menceritakan tentang perjalanan nya dgn suami nya di pulau Komodo. Sejak saat itu Komodo selalu menjadi salah satu cita-cita saya untuk tujuan liburan di Indonesia.

Saya dan suami mengambil tur 8 hari mengunjungi pulau Flores, dari barat ke timur, dan Komodo island adalah salah satu dari jadwal tur kami. Rute penerbangan yang kami ambil dari Jakarta ke Denpasar, lalu dari Denpasar ke Labuhan Bajo dengan pesawat Lion (jangan harap ada burung Garuda yang terbang kesana). Pesawat yang menuju Labuan bajo hanya ada 2 atau 3 masakapai penerbangan saja, Lion dan Merpati yang kami pakai untuk pergi dan pulang.

Dari Labuhan Bajo kami harus menginap satu malam di salah satu hotel, lumayan bagus hotel nya untuk ukuran kampung nelayan seperti Labuhan bajo. Esok pagi nya kami di jemput oleh tur guide  untuk di bawa ke kapal pribadi (artinya hanya kami beruda lah penumpangnya), sedang juga ukuran kapalnya, dan yang paling penting kapalnya lumayan bersih. Ingat, di Flores agak-agak susah untuk dapat kapal atau hotel Luxury. Kapal yang kami naiki ini  memiliki 1 kabin dengan dua tempat tidur kecil (tingkat) untuk saya dan suami, sebuah dapur di belakang, 1 buah kamar mandi lengkap dengan wc duduk, didalam kapal tersebut ada 3 org awak kapal (kapten dan 2 org kru yang selalu membantunya) dan guide kami (pak Gusti) yang akan menemani kami selama 8 hari di Flores nanti nya setelah kembali dr Komodo tur ini. Jadi total ada 6 orang di kapal yang kru-kru nya sangat ramah, lucu dan benar2 menjadi teman selama dalam perjalanan kami ke pulau Komodo.

Jadwal perjalanan yang akan kami lakukan adalah :

- Berhenti di pulau Rinca (Trekking untuk mencari Komodo)
- Makan siang di Kapal (Kru kapal akan menyediakan makanan)
- Snorkeling di sebuah pantai dekat pulau Rinca
- Bermalam di pulau Kalong (Makan malam di kapal)
- Esok pagi nya menuju pulau Komodo (makan pagi di kapal)
- Snorkeling di Pink beach
- Makan siang di kapal
- Selesai ( Berlayar menuju Labuhan Bajo)



Kapal tsb membutuhkan waktu 6 jam berlayar ke pulau Rinca dari Labuhan Bajo, jika mau yang lebih cepat bisa juga menyewa speed boat, tapi memang kami mau tur yang santai - santai saja. Selama perjalanan menuju pulau Rinca kami benar-benar disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah, persis seperti pemandangan Wolfgang lake di Austria, hanya yang ini lebih bagus tentunya! Sampai-sampai saya bilang ke suami, ngapain jauh-jauh ke Austria untuk melihat pemandangan seperti ini? Kemudian selama perjalanan ada dua atau tiga kampung-kampung nelayan yang kami lewati, kampung-kampung yang berada di pedalaman ini menurut guide kami sudah berumur lama, penduduknya rata-rata nelayan, ada sekolah di kampung2 tsb tetapi hanya sampai SD saja. Puskesmas kabar nya ada, dan hanya ada satu bidan saja di satu kampung, bukan dokter.

Sampai di pulau Rinca kami akan melakukan trek untuk mencari Komodo, ada dua macam trekking yang bisa dipilih, trekking pendek (2 jam) dan trekking panjang (4 jam). Mengingat waktu kami juga tidak banyak dan saya bukan lah termasuk org yang bisa trekking beneran, kami hanya mengambil trek pendek dua jam saja.
Menemukan Komodo di hutan pulau Rinca ini seperti mencari jarum dalam jerami, karena buruknya lagi waktu kedatangan kami adalah waktu yg tidak tepat untuk melihat Komodo, bulan Juli 2011 kemarin itu rupanya 'Mating Season' nya (musim kawin) untuk para Komodo, menurut Ranger yang mengawali kami, para Komodo sudah naik ke atas-atas gunung, bukit-bukit untuk kawin. Jadi kalo kami bisa melihat seekor saja artinya sudah untung.

Selama dua jam trekking kami tidak melihat seekor pun Komodo, bayangan nya saja pun tidak lihat, saya sampai bertanya, apa benar2 ada Komodo disini? :D Untung saja akhir nya kami bisa melihat beberapa Komodo yang parkir di bawah rumah-rumah panggung milik Ranger, Komodo-komodo yang turun dari bukit-bukit menuju rumah - rumah Ranger ini dikarenakan lapar menurut mereka, jadi Komodo-komodo yg bisa mencium bau-bauan (dari masakan dapur) sejauh 3 km ini pun turun dan parkir disitu menunggu di kasih makan.

Tapi itu menurut si Ranger, yang memang tidak salah informasi nya bahwa komodo2 tsb bisa mencium bau-baun dari kampung lalu turun untuk mencari makanan, tapi saya rasa sekarang keadaan nya lain, si Komodo2 ini memang dikasi makan sama para ranger itu supaya datang lagi besok nya persis seperti kucing atau anjing, tujuan nya agak para turis yang datang ke pulau ini bisa di obati rasa kecewa nya jika sudah jauh-jauh datang kesini tidak menjumpai komodo sebiji pun. Jadi teman-teman jika anda ingin melihat Komodo jangan khawatir untuk kemungkinan tdk menemukan komodo, dibawah rumah-rumah rangers tsb selalu ada komodo - komodo parkir! hahaha lumayan banyak jumlah nya, mungkin sekitar 10 an ekor.




Komodo yang paling banyak jumlah nya hanya ada di dua pulau besar yaitu Pulau Rinca dan pulau Komodo, di perkirakan ada sekitar 1500 komodo di masing-masing pulau. Kesempatan untuk menjumpai Komodo lebih mudah ketika berada di pulau Rinca, karena pulau nya yang lebih kecil hingga lebih mudah untuk melihat Komodo. Jumlah keseluruhan Komodo hanya 3000 ekor yang di pertahan kan dan dilindungi oleh negara sampai sekarang, maka pulau Rinca dan Komodo disebut Komodo National Park.

Komodo adalah hewan purba yang hanya eksis di Indonesia. Hewan menakutkan ini berat nya dapat mencapai 70kg - 100 kg dengan panjang mencapai 3 meter, persis seperti berat manusia, komodo-komodo kecil (anak) biasanya hidup diatas dahan - dahan pohon dan mereka dapat terbang dalam jarak dekat. Komodo mempunyai daya penciuman yang sangat tajam, dapat mencium bau - bau an sejauh 9 km, dan mampu berlari dgn kecepatan 20 km/ jam, bahkan berenang di air sejauh 300 - 500 meter. Naga asli Indonesia ini adalah binatang karnivora pemakan daging, mereka bahkan memangsa komodo-komodo lain nya jika terpaksa.

Komodo memiliki beberapa jenis bakteri mematikan dengan cepat di air ludah nya, gigi-gigi nya runcing dan berbelok seperti kail pancing mampu merobek robek mangsa, sehingga jika ia menggigit mangsa, maka mangsa tersebut akan sulit untuk lepas. Seekor komodo dapat memangsa kerbau besar hanya dengan menggigit nya lalu membiarkan mangsa pergi dan mengikuti dari jauh mangsa yang telah terinfeksi oleh bakteri dari ludah si komodo ini, mangsa akan mati dalam waktu kurang 1 minggu. Lalu kemudian komodo tersebut mendatangi mangsa nya dan melahap dengan merobek - robek mangsa tersebut, sampai ke tulang-tulang pun dimakan! Dasar Komodo!

Setelah keluar dari pulau Rinca, kami menuju kapal kecil kami, dan disana sudah disambut dengan hidangan makan siang diatas meja, berupa ikan, cumi-cumi goreng tepung, sayuran, tempe goreng, dan juice pisang coklat. Setelah saya tanya-tanya ternyata yang masak adalah kapten kapal yg baik hati dan pintar masak pula.

Setelah makan siang dikapal tersebut kamipun berangkat ke pantai yang tidak jauh dari pulau Rinca itu untuk melakukan snorkeling sebentar lalu kemudian berangkat ke Pulau Kalong untuk bermalam disana. Kalong yang arti nya kelelawar memang nama yang cocok untuk pulau itu karena banyak nya kelelawar disana. Pulau Kalong terletak persis di depan pulau Komodo, maka kami akan bermalam disitu dan berangkat ke Pulau Komodo esok pagi nya.  Malam itu kami menurunkan jangkar, dan ternyata banyak kapal-kapal yang bermalam disana juga, kapal - kapal turis seperti kami yang akan berangkat ke pulau Komodo keesokan hari nya. Beberapa kapal malah menghidupkan music di kapal, dan mereka mulai berdansa.

Sang kapten dan dua kru nya sibuk memasak di dapur, untuk melepas rasa bosan kami pun di suguhkan alat pancing oleh kru kapal, saya, suami dan guide kami pun mulai memancing. Mudah sekali memancing disana, tiap beberapa menit pasti dapat ikan, ikan nya pun ikan Kerapu pula, ukuran sedang, yang daging nya pasti manis dan lembut. Beberapa ikan kerapu kami antar ke dapur untuk di bakar.

Dari kejauhan kami melihat lampu-lampu menyala dari rumah-rumah sebuah kampung kecil di kaki pulau Komodo, dan beberapa sampan datang ke arah kami, ternyata beberapa penduduk kampung tersebut yang datang dan berjualan kain, mutiara dan kerajinan kayu imitasi Komodo, mereka mendatangi kapal-kapal satu persatu, mereka juga sangan ramah, jika ditolak dengan sopan mereka akan langsung pergi. Amboooiiii malam itu kami makan malam diatas kapal, makan ikan bakar dan ikan goreng hasil pancingan, ditambah menu-menu lain nya, diakhiri dengan kopi, saya rasa nya tak mau pulang.





Esok pagi nya kami berangkat ke pulau Komodo, yang lebih baik dan lebih terawat daripada pulau Rinca, kantor National park nya pun bagus, bersih, dan indah. Sang ranger pun datang dengan stick khas ranger Komodo dan sampai sekarang saya tidak mengerti kenapa para Ranger hanya bersenjatakan stick kayu untuk mengusir Komodo. Menurut mereka hal itu sudah lama sekali dilakukan sampai sekarang dan semua nya berjalan baik dan tak ada musibah.

Kami pun melakukan trek 2 jam, memasuki hutan yang didalam nya kami menjumpai banyak sekali babi hutan, rusa, ayam hutan, dan burung - burung bernyanyi-nyanyi diatas pohon. Binatang-binatang yang ada didalam hutan tersebut memang liar dan itulah yang akan menjadi makanan Komodo. Pemberian makan Komodo dihentikan sejak sekitar 10 thn lalu oleh pemerintah karena didapati Komodo menjadi malas berburu dan kerjanya hanya tidur menunggu waktu pemberian makan. Pemandangan indah akan pulau Komodo kami dapat lihat dari salah satu puncak bukit, pulau komodo adalah pulau yang sangat besar, tentu saja akan sangat sulit untuk menjumpai Komodo apalagi di musim kawin ini. Sampai 2 jam berlalu kami pun tidak menjumpai komodo seekor pun, tapi kami sudah cukup senang karena selama 2 jam trek di dalam hutan Komodo ini kami melihat banyak keindahan alam, mulai dari binatang binatang liar sampai keindahan Pulau komodo yang hijau yang terbentang diatas laut.






Sebelum pulang kami menyinggahi rumah-rumah Ranger berharap dapat menemui jika ada komodo yang parkir disana. Ternyata betul, ada satu ekor Komodo yang sangat besar parkir disana menunggu diberi makan. Selama trek2 kami banyak mendapat kan informasi dari para ranger tentang apa yang mereka jumpai di hutan, tingkah laku Komodo, kami juga menjumpai kotoran komodo yang berwarna putih yang ternyata dari tulang belulang binatang yg terurai, tengkorak tengkorak binatang hasil buruan komodo, dan juga beberapa cerita seram tentang seorang pegawai yang digigit Komodo, beberapa korban dari kampung-kampung nelayan dsb.


Setelah keluar dari pulau Komodo tujuan terakhir kami adalah snorkeling di Pink Beach oleh para turis, dan Pantai merah oleh orang lokal, dinamai pink beach karena memang coral di pantai ini berwarna pink. Didalam laut pantai merah ini memang menyuguhkan pemandangan laut yang luar biasa indah, hamparan coral seperti karpet besar dengan bermacam-macam bentuk dan warna, ratusan ikan berwarna warni bersiaran di bawah kami, saya memang bukan termasuk yang sering snorkeling, tapi snorkeling di Pink beach merupakan pemandangan bawah laut yang paling indah yang pernah saya lihat!



Setelah snorkeling dan berenang - renang di air yang segar dan transparant bak akuarium, kami makan siang lagi diatas kapal, disuguhkan dengan hasil tangkapan semalam tentu nya, lalu kami harus kecewa karena perjalanan Komodo ini harus berakhir, ada sebersit rasa sedih berlayar dengan kecepatan cepat meninggalkan Pulau Komodo yang kemudian hilang perlahan-lahan.... Kami menuju Labuan Bajo, untuk meneruskan perjalanan berikutnya.